ANATOMI FISIOLOGI MULUT dan GIGI
Gigi
adalah bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisinya bahan organik dan
airnya sedikit sekali,sebagian besar
terdiri dari bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak terletak dalam
rongga mulut yang terlindung dan basah oleh air liur. (Depkes,2004)
Mulut
merupakan jalan masuk sistem pencernaan
Mulut terdiri atas 2
bagian :
1.
Bagian luar yang
sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi
2.
Bagian rongga mulut
bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,
palatum, dan mandibularis, di sebelah belakang bersambungan dengan faring.
Gigi di bagi menjadi 2 macam :
1.
Gigi sulung, mulai
tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2 ½ tahun jumlahnya 20
buah disebut juga gigi susu, terdiri dari : 8 buah gigi seri ( dens insisivus),
4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare)
2.
Gigi tetap ( gigi
permaenan) tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 8 buah
gigi seri ( dens insisivus), buah gigi taring (dens kaninus), 18 buah gigi
geraham (molare), dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Komponen Gigi
1.
Mahkota gigi (Mahkota klinis) yaitu
bagian yang menonjol di atas gusi (gingival),sedangkan mahkota anatomis adalah
bagian gigi yg dilapisi email
2.
Akar gigi yaitu bagian yang
terpendam dalam alveolus pada tulang maksila atau mandibular
3.
Leher gigi (serviks) yaitu tempat
bertemunya mahkota anatomis dan akar gigi
Fungsi Gigi
Berdasarkan fungsinya,
kita mengenal 4 macam gigi manusia, yaitu:
1.
Gigi seri (insivisus), berguna untuk memotong dan menggigit makanan
2.
Gigi taring (caninus), berguna untuk merobek makanan
3.
Gigi geraham depan (premolar), berfungsi untuk mengunyah makanan
Fungsi Lidah
Lidah berfungsi untuk
membantu gigi agar pengunyahan dapat lebih merata. Pada lidah terdapat banyak
tonjolan dan sel-sel saraf sehinga lidah juga berfungsi sebagai indera perasa.
Pembagian daerah pada lidah yang peka terhadap rasa tertentu adalah:
1.
Sel saraf yang peka terhadap rasa manis terletak di ujung lidah bagian
depan.
2.
Sel saraf yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah bagian
belakang.
3.
Sel saraf yang peka terhadap rasa asin terletak di bagian tepi kiri dan
kanan lidah.
4.
Sel saraf yang peka terhadap rasa asam terletak di tepi kanan dan kiri
bagian belakang lidah.
ORAL HYGIENE (KEBERSIHAN MULUT dan
Gigi)
1.
Pengertian Oral
hygine adalah usaha mempertahankan kebersihan rongga mulut,gusi.dan lidah.
2.
Tujuan
a.
Mempertahankan mulut dan gigi agar
tetap bersih dan tidak berbau
b.
Mencegah infeksi pada mulut seperti
kerusakan gigi,bibir pcah-pecah atau stomatitis (sariawan)
c.
Memberi rasa nyaman serta
meningkatkan kepercayaan diri pasien
d.
Membantu membangkitkan nafsu makan
3.
Waktu menyikat gigi
Gosok
gigi dengan teliti sedikitnya dua kali sehari (setelah makan dan waktu tidur)
adalah dasar program hygiene mulut yang efektif.
4.
Indikasi pasien menggosok gigi atau
membersihkan mulut
a.
Pada pasien
lumpuh
b.
Pada pasien
sakit berat
c.
Pada pasien
apatis
d.
Pada pasien
stomatitis
e.
Pada pasien yang mendapatkan
oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
f.
Pada pasien yang lama tidak
menggunakan mulut
g.
Pada pasien yang tidak mampu
melakukan perawatan mulut secara mandiri.
h.
Pada pasien
yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena tomatitis
hebat
i.
Pasien
sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.
5.
Kontraindikasi
a.
Perhatikan perawatan mulut pada
pasien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit
yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik )
b.
Luka pada gusi jika terlalu kuat
membersihkannya
6.
Hal-hal
yang harus diperhatikan
Klien
tertentu beresiko untuk masalah mulut karena kurangnya pengetahuan tentang
higienoral, ketidakmampuan melakukan perawatan mulut atau perubahan integritas
gigi danmukos akibat penyakit atau pengobatan.
7.
Persiapan
Alat dan Bahan
1)
Handuk dan
kain pengalas
2)
Gelas kumur
berisi:
a.
Air masak/NaCl
b.
Obat kumur
c.
Borax gliserin
3)
Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4)
Kapas lidi
5)
Bengkok
6)
Kain kasa
7)
Pinset atau arteri klem
8)
Sikat gigi dan pasta gigi
8. Prosedur pelaksanaan pada
pasien tidak sadar
a. Jelaskan prosedur pada
klien/keluarga klien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan posisi
tidur miring kanan/kiri
d. Pasang handuk dibawah
dagu/pipi klien
e. Ambil pinset dan bungkus
dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
f. Gunakan tong spatel (sudip
lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut
g. Lakukan pembersihan dimulai
dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
h. Keringkan dengan kasa steril
yang kering
i.
Setelah bersih, oleskan dengan Borax gliserin/gentian violet
j.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
9. Pelaksanaan prosedur pada
pasien sadar tapi tidak mampu sendiri
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan duduk
d. Pasang handuk dibawah dagu
e. Ambil pinset dan bungkus dengan kain
kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
f. Kemudian bersihkan pada daerah mulut
mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
g. Setelah bersih oleskan dengan borax
gliserin atau gentian violet
h. Untuk perawatan gigi lakukan
penyikatan dengan gerakan naik turun dan bilas lalu keringkan
i.
Cuci
tangan setelah prosedur dilakukan.
KATA
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses keperawatan pada oral hygiene
membantu klien dalam menghadapi masalah mulut selain itu juga dapat membantu
perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum. Pengkajian perawat tentang
mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa buccal, gusi,
langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene
mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi
yang hitam, karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu
memperthankan kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir.
B. SARAN
Makalah ini mebahas tentang Oral Hygiene yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini
untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan
derajat kesehatan sesorang.
DAFTAR PUSTAKA
Potter,
Perry. 2002.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta: EGC
Hidayat,Azis
Alimul.2006.Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika
EmoticonEmoticon