ORAL HYGIENE (KEBERSIHAN MULUT dan Gigi)

6/04/2017 12:37:00 AM




ANATOMI FISIOLOGI MULUT dan GIGI

Gigi adalah bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisinya bahan organik dan airnya sedikit sekali,sebagian besar  terdiri dari bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak terletak dalam rongga mulut yang terlindung dan basah oleh air liur. (Depkes,2004)
Mulut merupakan jalan masuk sistem pencernaan

Mulut terdiri atas 2 bagian :
1.      Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi
2.      Bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum, dan mandibularis, di sebelah belakang bersambungan dengan faring.
     
                  Gigi di bagi menjadi 2 macam :
1.      Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2 ½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari : 8 buah gigi seri ( dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare)
2.      Gigi tetap ( gigi permaenan) tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 8 buah gigi seri ( dens insisivus), buah gigi taring (dens kaninus), 18 buah gigi geraham (molare), dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Komponen Gigi
1.      Mahkota gigi (Mahkota klinis) yaitu bagian yang menonjol di atas gusi (gingival),sedangkan mahkota anatomis adalah bagian gigi yg dilapisi email
2.      Akar gigi yaitu bagian yang terpendam dalam alveolus pada tulang maksila atau mandibular
3.      Leher gigi (serviks) yaitu tempat bertemunya mahkota anatomis dan akar gigi

Fungsi Gigi
Berdasarkan fungsinya, kita mengenal 4 macam gigi manusia, yaitu:
1.      Gigi seri (insivisus), berguna untuk memotong dan menggigit makanan
2.      Gigi taring (caninus), berguna untuk merobek makanan
3.      Gigi geraham depan (premolar), berfungsi untuk mengunyah makanan
Fungsi Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu gigi agar pengunyahan dapat lebih merata. Pada lidah terdapat banyak tonjolan dan sel-sel saraf sehinga lidah juga berfungsi sebagai indera perasa. Pembagian daerah pada lidah yang peka terhadap rasa tertentu adalah:
1.      Sel saraf yang peka terhadap rasa manis terletak di ujung lidah bagian depan.
2.      Sel saraf yang peka terhadap rasa pahit terletak di pangkal lidah bagian belakang.
3.      Sel saraf yang peka terhadap rasa asin terletak di bagian tepi kiri dan kanan lidah.
4.      Sel saraf yang peka terhadap rasa asam terletak di tepi kanan dan kiri bagian belakang lidah.



ORAL HYGIENE (KEBERSIHAN MULUT dan Gigi)

1.      Pengertian Oral hygine adalah usaha mempertahankan kebersihan rongga mulut,gusi.dan lidah.

2.      Tujuan
a.       Mempertahankan mulut dan gigi agar tetap bersih dan tidak berbau
b.      Mencegah infeksi pada mulut seperti kerusakan gigi,bibir pcah-pecah atau stomatitis (sariawan)
c.       Memberi rasa nyaman serta meningkatkan kepercayaan diri pasien
d.      Membantu membangkitkan nafsu makan

3.      Waktu menyikat gigi
Gosok gigi dengan teliti sedikitnya dua kali sehari (setelah makan dan waktu tidur) adalah dasar program hygiene mulut yang efektif.
4.      Indikasi pasien menggosok gigi atau membersihkan mulut
a.       Pada pasien lumpuh
b.      Pada pasien sakit berat
c.       Pada pasien apatis
d.      Pada pasien stomatitis
e.       Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),
f.       Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut
g.      Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
h.      Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan karena tomatitis hebat
i.        Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

5.      Kontraindikasi
a.       Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes dapat beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi selang nase gratik )
b.      Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya

6.      Hal-hal yang harus diperhatikan
Klien tertentu beresiko untuk masalah mulut karena kurangnya pengetahuan tentang higienoral, ketidakmampuan melakukan perawatan mulut atau perubahan integritas gigi danmukos akibat penyakit atau pengobatan.

7.      Persiapan Alat dan Bahan
1)      Handuk dan kain pengalas
2)      Gelas kumur berisi:
a.       Air masak/NaCl
b.      Obat kumur
c.       Borax gliserin
3)      Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4)      Kapas lidi
5)      Bengkok
6)      Kain kasa
7)      Pinset atau arteri klem
8)      Sikat gigi dan pasta gigi

8.      Prosedur pelaksanaan pada pasien tidak sadar
a.       Jelaskan prosedur pada klien/keluarga klien
b.      Cuci tangan
c.       Atur posisi dengan posisi tidur miring kanan/kiri
d.      Pasang handuk dibawah dagu/pipi klien
e.       Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
f.       Gunakan tong spatel (sudip lidah) untuk membuka mulut pada saat membersihkan gigi/mulut
g.      Lakukan pembersihan dimulai dari diding rogga mulut, gusi, gigi, dan lidah/
h.      Keringkan dengan kasa steril yang kering
i.        Setelah bersih, oleskan dengan Borax gliserin/gentian violet
j.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

9.      Pelaksanaan prosedur pada pasien sadar  tapi tidak mampu sendiri
a.       Jelaskan prosedur pada klien
b.      Cuci tangan
c.       Atur posisi dengan duduk
d.      Pasang handuk dibawah dagu
e.       Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
f.       Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas dengan larutan NaCl.
g.      Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin atau gentian violet
h.      Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun dan bilas lalu keringkan 
i.        Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

KATA PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Proses keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadapi masalah mulut selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum. Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan mulut, gigi, gusi, dan bibir.
B.   SARAN  
Makalah ini mebahas tentang  Oral Hygiene yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan derajat kesehatan sesorang.


DAFTAR PUSTAKA

Potter, Perry. 2002.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta: EGC
Hidayat,Azis Alimul.2006.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika

Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »